contact@dkhhospitals.com
Infeksi Paru : Gejala dan Penangangannya
18 Januari 2020

Infeksi paru-paru, atau yang lebih dikenal dengan istilah pneumonia, adalah kondisi di mana jaringan paru-paru mengalami peradangan akibat infeksi. Penyebab infeksi ini bisa berasal dari berbagai patogen, seperti bakteri, virus, atau jamur. Infeksi paru-paru dapat mengganggu fungsi normal paru-paru, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas dan gejala lain seperti batuk, demam, dan nyeri dada.

Siapa yang Rentan Mengalami Infeksi Paru?

Infeksi paru-paru, atau pneumonia, dapat memengaruhi siapa saja, tetapi ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan atau berisiko tinggi untuk mengalaminya :

  1. Anak-anak: Terutama bayi dan balita, karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang dan paru-paru mereka masih dalam tahap pertumbuhan.
  2. Perokok: Kebiasaan merokok merusak saluran pernapasan dan memperlemah sistem pertahanan tubuh, yang dapat meningkatkan risiko infeksi paru-paru.
  3. Orang yang terpapar polusi udara atau lingkungan berisiko tinggi: Paparan terhadap polusi udara, debu, atau bahan kimia industri juga dapat meningkatkan risiko infeksi paru-paru.
  4. Orang dengan riwayat infeksi saluran pernapasan atas: Infeksi saluran pernapasan atas yang tidak diobati dengan baik dapat berkembang menjadi pneumonia.

 

Penyebab Infeksi Paru

Infeksi paru-paru atau pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai patogen, yang paling umum adalah bakteri, virus, dan jamur.

  1. Bakteri adalah penyebab utama pneumonia yang lebih serius, terutama pada orang dewasa.
  2. Virus dapat menyebabkan pneumonia, terutama pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua.
  3. Aspiration: Inhalasi benda asing, makanan, atau cairan ke dalam paru-paru bisa menyebabkan infeksi, yang dikenal sebagai pneumonia aspirasi.
  4. Paparan polusi udara dan bahan kimia: Polusi udara dan paparan bahan kimia dapat merusak saluran pernapasan dan meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi.

 

Gejala Infeksi Paru

Gejala infeksi paru-paru (pneumonia) dapat bervariasi, tergantung pada jenis patogen penyebab, usia, dan kondisi kesehatan individu.

  1. Gejala Utama : Batuk yang dapat disertai dengan dahak berwarna kuning, hijau, atau bahkan berdarah, demam tinggi, sesak napas, nyeri dada yang tajam,
  2. Gejala lain yang mungkin muncul : Berkeringat berlebihan, mual atau muntah, peningkatan detak jantung, bibir atau kuku yang tampak kebiruan

 

Efek Samping dari Infeksi Paru

Infeksi paru-paru yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius yang berdampak besar pada kesehatan tubuh.

  1. Penurunan Fungsi Paru-paru Infeksi paru yang parah dapat merusak jaringan paru-paru, menyebabkan berkurangnya kemampuan paru-paru untuk menyaring oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida
  2. Perburukan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Pada penderita PPOK, infeksi paru-paru bisa memperburuk kondisi mereka dengan meningkatkan peradangan di saluran pernapasan dan memperburuk gejala seperti batuk, sesak napas, dan produksi dahak berlebihan.
  3. Gagal Ginjal Pada kasus pneumonia berat, infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh dapat mempengaruhi fungsi ginjal.

 

Terapi Untuk Penanganan Infeksi Paru

Terapi untuk infeksi paru-paru (pneumonia) tergantung pada penyebab infeksi, tingkat keparahan penyakit, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

  1. Antibiotik (untuk Infeksi Bakteri) Jika pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik menjadi pengobatan utama. Jenis antibiotik yang diberikan bergantung pada jenis bakteri yang diduga menyebabkan infeksi.
  2. Pengobatan Simtomatik Terapi simtomatik bertujuan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kenyamanan pasien seperti : penghilang rasa sakit, penyedot hidung atau semprotak hidung saline,
  3. Rehabilitasi Paru (untuk Pemulihan Jangka Panjang) Setelah sembuh dari pneumonia, beberapa pasien mungkin memerlukan rehabilitasi paru untuk membantu mereka pulih sepenuhnya. Rehabilitasi ini dapat meliputi latihan pernapasan dan program fisik untuk meningkatkan kapasitas paru-paru dan kekuatan tubuh secara keseluruhan.

 

Pemeriksaan Kualitas Fungsi Paru

Pemeriksaan kualitas fungsi paru bertujuan untuk mengevaluasi seberapa baik paru-paru berfungsi dalam menyaring oksigen ke dalam darah dan mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh. Pemeriksaan ini sangat penting untuk mendiagnosis berbagai kondisi medis seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, pneumonia, fibrosis paru, dan kondisi paru lainnya.

Spirometri adalah tes yang paling umum digunakan untuk menilai fungsi paru. Tes ini mengukur jumlah udara yang dapat dikeluarkan dari paru-paru dan seberapa cepat udara tersebut bisa dikeluarkan.

Layanan Spirometri bisa kamu dapatkan di DKH Hospitals.

Lihat jadwal dokternya di sini.

Artikel Terkait

Kategori Healthpedia